Mohon maaf…..


Marquee Text Generator - http://www.marqueetextlive.com
Kepada seluruh pengunjung yang penulis hormati

Bila ada nama, lokasi dan photo yang ada di wordpress ini ada kaitannya atau mirip dengan saudara…

Dengan penuh kerendahan hati…Penulis mohon maaf sebesar-besarnya kepada saudara…

Karena tidak ada maksud apa-apa dari penulisan untuk mengganggu privasi saudara…

Melainkan hanya sekedar memperindah dari isi wordpress ini sesuai aspirasi isi hati penulis…

Sekali lagi mohon maaf..

Maafkanlah...
Maafkanlah…

Tertanda

Penulis

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Kisah Seorang Wanita Dan Pandai Besi


205646_maharanidalam_zpsa9d500bd - CopyKetika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar … pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik (kemarau). Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.
“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaim? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam,” kata tukang besi itu.
Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.
“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah,” ujar wanita itu lagi sambil berlalu menuju rumahnya.
Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.
Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah. Suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu
pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk kali ketiga.
Ketika itulah, Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi. “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya,” tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya.”
Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak
lama berselang, kerekek…terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang
besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya,
“Apa keperluanmu datang ke rumahku?”
“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah,” jawab si tukang besi itu.
“Ya Allah, jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan akhirat,” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua tanganya ke langit.
Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanita itu lagi.
“Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu,” ujar si tukang besi.
Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.
“Ya Allah engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga.” Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan
sujud. Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.
Setiap muslimah mestinya dapat mengambil i’tibar (pelajaran berharga) dari berbagai kisah wanita sholehah yang telah diuraikan di muka. Merekalah yang mestinya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan gaya hidup
hedonisme dan materialisme yang ditiru.
Semoga tulisan sederhana ini membawa banyak manfaat bagi yang membacanya.
Dipublikasi di Dunia Islami | Meninggalkan komentar

Kisah Seorang Pastur Masuk Islam


Kisah perjumpaan Sayidina Khalid Ibnul Walid dan seorang pastur.

 Suatu kisah di zaman beliau ada seorang pastur dari kaum nasarani yang mana selalu beribadah dalam agamanya disebuah goa selama bertahun-tahun lamanya, dan selalu keluar dalam satu tahun untuk menemui umatnya yang selalu menunggu dihari tersebut untuk menemui sang pastur dan meminta petunjuk dari sang pastur tersebut.
Suatu hari yang semestinya pastur itu keluar tapi belum keluar juga, sedangkan para kaum sudah menunggunya untuk menerima petunjuk yang diberikan pastur tersebut, tidak lama kemudian pastur itu keluar untuk memberi petunjuk kepada kaumnya, akan tetapi setelah memandang kepada kaumnya dia tidak memberikan petunjuk, akan tetapi dia berkata diantara kalian ada seorang muslim dan aku tidak akan memberikan petunjuk kalau dia masih ada, kemudian berkata keluarlah engkau?
akan tetapi seorang muslim itu tidak keluar, dan pastur itu berkata lagi: aku tahu engkau ada diantara mereka keluarlah? dan orang itu tidak keluar juga.
Ternyata didalam situ ada salah seorang sahabat nabi yaitu sayidina Khalid bin Walid, dan beliau tidak keluar bukan karena takut (sayidina Khali dijuluki SHAIFULLAH, PEDANGNYA ALLAH, dan pedangnya ALLAH tidak akan takut menghadapi siapa pun) akan tetapi ia ingin melihat sampai dimana pastur itu menginginkan ia keluar, setelah tiga kali pastur itu bicara menginginkan ia keluar, beliau Sayidina Khalid bin Walid keluar dan menghampiri pastur tersebut.
Kemudian pastur itu bertanya kepada Sayidna Khalid,
Pastur: siapa engkau?
Khalid: aku seorang muslim.
Pastur: engkau sahabat MUHAMMAD?
Khalid: iya.
Pastur: apakah engkau dari pembesar sahabat atau sahabat yang biasa saja?
Khalid: aku bukan pembesar sahabat dan pula bukan sahabat yang biasa.
Pastur: kalau begitu siapa engkau?
Khalid: aku Khalid ibnul Walid.
Pastur: kalau begitu aku ingin bertanya kepada-mu,
Pastur: MUHAMMAD pernah berkata,bahwa ALLAH menciptakan Syurga?
Khalid menjawab: iya benar
Pastur: MUHAMMAD juga berkata,bahwa ALLAH juga menciptakan didunia beberapa hal yang juga diciptakan di akhirat?
Khalid: iya benar.

Pastur: kalau begitu jawab pertanyaan-ku, ALLAH menciptakan pohon di syurga yang rantingʚ-rantingnya menembus jendela-jendela bangunan yang ada di syurga, apakah ALLAH juga menciptakannya di dunia?
jawab Khalid: iya, itu adalah Matahari.
(Matahari jika sudah terbit cahayanya mengelilingi alam sampai menembus jendela-jendela yang ada di seluruh muka bumi)
Pastur: benar,berarti engkau lebih baik dari Abu bakar?
Khalid: tidak, Abu bakar adalah Khalifah RASULALLAH dan orang yang percaya dan paling dipercayai oleh RASULULLAH, aku tidak ada apa-apanya dibanding Abu bakar.
Pastur: aku ingin bertanya lagi padamu, ALLAH menciptakan di dalam Syurga ranjang/tempat tidur yang tingginya kurang lebih seribu tahun untuk mencapainya, dan apa bila ranjang tersebut ingin di naikan maka ranjang tersebut turut untuk bisa di naiki kemudian setelah di naiki maka ranjang itu kembali ke asalnya (di tempat yang tinggi), apakah ALLAH menciptakan hal yang sama di dunia?
Khalid: iya benar, itu adalah Unta.
(Unta apabila ingin dinaiki dia turun merapat ke tanah dan setelah dinaiki dia kembali ke berdirinya seperti semula)
Pastur: benar, kalau begitu engkau lebih baik dari Umar?
Khalid: tidak, Umar Al-Faruq (yang membedakan yang haq dengan yang bathil) aku tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Umar.

Pastur: kalau begitu aku ingin bertanya lagi pada-mu, ALLAH menciptakan empat telaga di Syurga, yang satu dari susu dan yang satu dari khamer (minuman anggur) yang satu dari madu dan yang satu dari tawar, apakah ALLAH menciptakanya juga di dunia seperti itu?
Khalid: iya benar, itu adalah yang satu air ludah rasanya: tawar, yang satu air hidung: bau, yang satu air kuping: pahit, yang satu lagi air mata: asin.

Pastur: benar, kalau begitu engaku lebih baik dari Utsman bin Affan?

Khalid: tidak, Utsman adalah pembesar sahabat dan Utsman yang memiliki dua cahaya nabi(artinya menikahi dua putri nabi), aku tidak ada apa-apanya dibanding Utsman.

 Pastur: kalau begitu aku ingin bertanya lagi pada-mu, ALLAH menciptakan untuk penghuni Syurga dapat memakan apapun yang diinginkan tanpa merasa ingin membuang yang dimakannya(buang air besar/kecil), apakah ALLAH menciptakannya didunia?

Khalid: benar, Janin (janin memakan sari pati dari makanan yang dimakan oleh si-ibu akan tetapi dia tidak membuangnya/mengeluarkannya lagi).

Pastur: benar, kalau begitu engkau lebih baik dari Ali bin Abi Thalib?

Khalid: tidak, Ali adalah pembesar sahabat nabi dan dialah anak kecil yang pertama kali masuk islam,dan dia adalah pintu dari kotanya ilmu, aku tidak ada apa-apanya dibandingkan Ali.
Pastur: kalau begitu aku ingin bertanya lagi padamu.!
Khalid: tidak,engkau telah bertanya pada-ku, kini aku ingin memberikan pertanyaan kepada-mu, apa kuncinya pintu Syurga?
Pastur: kuncinya ialah beriman kepada isa ibnu mariam.
Khalid: jangan engkau berdusta dihadapan umatmu, engkau mengetahuinya tapi engkau mendustakannya.
Pastur: iya aku tau, sebenarnya kuncinya ialah beriman kepada nabi MUHAMMAD SAW, dan aku ingin memberitahukan kepada seluruh umat bahwa aku mulai saat ini beriman kepada nabi MUHAMMAD SAW, dan bagi siapapun umat yang menunggu petunjuk bahwa inilah petunjuknya, bagi yang ingin mengikutinya silakan.
Seraya seluruh umat dari kaum nasarah yang menunggu petunjuk dihari tersebut semuanya masuk kedalam agama islam setelah mendengarkan lantunan syahadat yang dilantunkan oleh sang pastur tersebut dihadapan sayidina Khalid dan seluruh umatnya.

semoga dengan kisah ini bertambah keimanan kita kepada nabi MUHAMMAD SAW,dan semoga dengan keimanan kita kepada nabi MUHAMMAD SAW kita dapat meraih syurganya ALLAH TA’ALA…amiiin ya ROBBAL alamin.

Dipublikasi di Dunia Islami | Meninggalkan komentar

Kisah Berpisahnya Nyawa dari Badan


sakratul mautDalam sebuah hadith daripada Aisyah r.a katanya, “Aku sedang duduk bersila di dalam rumah. Tiba-tiba Rasulullah S.A.W datang dan masuk sambil memberi salam kepadaku. Aku segera bangun kerana menghormati dan memuliakannya sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi S.A.W bersabda, “Duduklah di tempat duduk, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin.” Maka Rasulullah S.A.W duduk sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu baginda berbaring dan tertidur.

Maka aku hilangkan uban pada janggutnya, dan aku dapat 19 rambut yang sudah putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata, “Sesungguhnya baginda akan meninggalkan dunia ini sebelum aku sehingga tetaplah satu umat yang ditinggalkan olehnya nabinya.” Maka aku menangis sehingga mengalir air mataku jatuh menetes pada wajah baginda.
Baginda terbangun dari tidurnya seraya bertanya, “Apakah sebabnya sehingga engkau menangis wahai Ummul Mukminin?” Ketika ku ceritakan kisah tadi kepadanya, lalu Rasulullah S.A.W bertanya, “Keadaan bagaimanakah yang hebat bagi mayat?” Kataku, “Tunjukkan wahai Rasulullah!”

Rasulullah S.A.W berkata, “Engkaulah katakan!,” Jawab Aisyah r.a : “Tidak ada keadaan lebih hebat bagi mayat ketika keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya sama-sama bersedih hati di belakangnya. Mereka sama-sama berkata, “Aduhai ayah, aduhai ibu! Ayahnya pula mengatakan: “Aduhai anak!”
Rasulullah S.A.W bertanya lagi: “Itu juga termasuk hebat. Maka, manakah lagi yang lebih hebat daripada itu?” Jawab Aisyah r.a : “Tidak ada hal yang lebih hebat daripada mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahat dan ditimbuni tanah ke atasnya. Kaum kerabat semuanya kembali. Begitu pula dengan anak-anak dan para kekasihnya semuanya kembali, mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya.” Rasulullah S.A.W bertanya lagi, “Adakah lagi yang lebih hebat daripada itu?” Jawab Aisyah, “Hanya Allah dan Rasul-Nya saja yang lebih tahu.”

Maka bersabda Rasulullah S.A.W : “Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat keadaan mayat ialah ketika orang yang memandikan masuk ke rumahnya untuk memandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan fuqaha, sama melepaskan serban dari kepalanya untuk dimandikan.
Di kala itu rohnya memanggil, ketika ia melihat mayat dalam keadaan telanjang dengan suara yang seluruh makhluk mendengar kecuali jin dan manusia yang tidak mendengar. Maka berkata roh, “Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan sebab di saat ini aku merasakan dari kesakitan sakaratul maut.” Dan apabila air disiram maka akan berkata mayat, “Wahai orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk kerana tubuhku terbakar dari sebab lepasnya roh,” Dan jika mereka memandikan, maka berkata roh: “Demi Allah, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh.”

Apabila telah selesai dari dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua telapaknya sudah diikat, maka mayat memanggil, “Wahai orang yang memandikanku, janganlah engkau kuat-kuatkan dalam mengafani kepalaku sehingga aku dapat melihat wajah anak-anakku dan kaum keluargaku sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidakakan dapat berjumpa lagi sehingga hari kiamat.”
Apabila mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan menyeru, “Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari ini aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala yang kucintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya.”

Apabila mayat diletakkan ke dalam keranda, maka berkata lagi mayat, “Demi Allah, wahai jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-anakku dan kaum keluargaku. Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan mereka sehingga hari kiamat.”

Dipublikasi di Dunia Islami | Meninggalkan komentar